Tuesday, 23 August 2011

Mereka yang Berputus Asa


Oleh Aidil Ghufran Rasyid

Putus asa hanya dipengaruhi kurngnya ilmu pengetahuan yang didapatkan oleh kita selaku insan manusia, sehingga ilmu-ilmu untuk mengatasi permasalahan yang kita hadapi tidak bisa membantunya. Jadilah ia seorang berputus asa.
Berputus asa akan membuat kita terbunuh dari kehidupan dunia maupun akhirat. Bagaimana tidak, ia hanya pengikut perubahan yang terkadang hanya memberi sedikit makna kehidupan. Mereka ibaratkan sampah yang mengikuti derasnya arus di sungai dan lautan. Terombang- ambing didalam perubahan, tapi seandainya mereka tahu sebenarnya, mereka itulah para kumpulan berputus asa dikarenakan kurangnya ilmu yang di dapat.
Bukan perubahan yang aku takuti, tapi pemikiran yang lama masih di pakai untuk menghadapi perubahan yang sangat berbeda (Peter Drucker). Putus asa menjadikan manusia tanpa peradaban, menjadikan menusia terkubur di dalam kegelapan dan mengubur jiwa untuk meraih kemajuan. Berputus asa hanya mempertemukan kita dengan oarang satu frekuensi dengan kita, mereka tidak membantu kita, apalagi membant orang banyak. Cara yang terbaik untuk menghindari dari perangkap berputus asa yakni kita meningkatkan keilmuan ataupun wawasan tentang kegemaran kita pada suatu bidang.
Ketika sinyal negatif menghujam pribadi kita, maka kita tahu harus bebuat bagaiman, karena kita telah memiliki wawasan tentang permasakahan yang kita hadapi. Bukankah menceegah itu lebih baik dari pada mengobati? Bukankah mempersiapkan ilmu pengetahuan serta peenambahan wawasan itu lebih baik dari pada tidak sama sekali?, ketika putus asa datang menghujam maka pengetahuan serta wawasanlah yamg akan menjawab semua probblematika yang kita hadapi.
Ilmu pengetahuan akan mempertemukan kita dengan nilai kehidupan yang sebenarnya, karena munculnya ilmu pengetahuan melalui mekanisme berpikir jernih dan mendalam. Maka dari proses berpikir inilah kita akan mengetahui hakikat ilmu pengetahuan di dalam memecahkan problematika hidup yang sebagian dari kita terperangkap di dalam budaya berputus asa. Ingat, sifat putus asa di dalam diri setiap manusia tidak tumbuh dalam sehari atau setahun, nilai budaya putus asa sbenarnya datang dari lingkungan praktis sewaktu manusia mulai mengenal lingkunag dan komunikasi informasi. Apa yang kita lakukan hari ini, adalah realita nyata diri kita di masa yang akan datang, realita hari ini adalah kumpulan perbuatan yang kita lakukan di masa lalu.
Jadi!! Nilai putus asa sebenarnya telah kita bangun berpuluh tahun yang lalu hingga turbulensi klimaks kita dapatkan hari ini.
Kita tinggal memilih perubahan denga ilmu pengetahuan serta wawasan atau nilai budaya putus asa? KIta semua yang memilih pilihan hidup ini. Semoga kita semua memilih membangun peradaban negeri ini, Indonesia.


Sunday, 10 July 2011

CatatanKU


CATATANKU

Ini catatanku

untuk aku dan diriku

untuk aku dan negeriku

untuk aku dan Agamaku

untuk Allah dan Rasulku

untuk kebahagian abadi

ini catatanku

sebuah impian dan niat keikhlasan

sebuah impian dan visi

sebuah impian dan aksi

sebuah impian dan evaluasi

hingga impian nyata di hadapan

ini catantanku

aku tahu siapa diri ini

aku tahu hendak kemana aku

aku tahu apa yang harus aku kerjakan

aku tahu siapa tuhanku

ini catatanku

tentang aku dan diriku

untukmu bangsa dan negeriku

ini catatanku

Bandung, 11 juni 2011

Aidil Ghufran Rasyid

Sunday, 15 May 2011

WE CAN’T WAIT NO MORE


BERHENTI MENUNGGU
Inspired from success principle by jack canfield

Mereka yang menunggu hanya akan mendapatkan sisa yang mendesak ( Abraham Lincoln )

Setelah usai kegiatan wajib tahunan -membuat resolusi baru- muncul kesadaran unik. “ ternyata resolusi tahun ini, masih sama dengan resolusi tahun tahun sebelumnya. Atau bahkan sama dengan resolusi yang pernah di buat empat tahun, yang lalu.
Begitu banyak agenda, keinginan, harapan yang belum tewujud hingga saat ini. Kenapa demikian? Belenggu apa yang terbesar sehingga kita tidak bisa mencapainya? Mengapa selalu ada nafas yang tersengat ketika ingat hal tersebut?
Penundaan identik dengan penantian jika kita memang mengaku punya penyakit “menunda” dan memang selama ini di rasa sulit untuk menyembuhkannya. Maka harus tahu “pathogen alias pemicunya” .
Sudah saatnya berhenti menunggu waktu yang tepat, keadaan yang sempurna untuk memulai, kendaraan yang lebih baik untuk bergerak lebih leluasa. Berapa lama lagi kamu harus menunggu dukungan dan mengharapkan orang lain berubah?
Momentum yang tepat hanya akan hanya menghampiri orang yang senantiasa bertindak dan disiplin memperbaiki tindakannya. Menunggu suasana hati menjadi lebih baik atau cuaca menjadi cerah hanya menambah sifat permissive yang menanti maaf dari lingkungan sekitar, bukan perubahan.
Menanti petunjuk yang jelas dari atasan atau bahkan ilham dari tuhan seprtinya harus segera diganti dengan bersedia rela untuk memulai walau kita tidak melihat jalan tersebut secara keseluruhan. Apalagi menanti seorang yang akan menemukan kamu!! Bukankah keberuntungan hanya akan datang kepada orang yang senantiasa mempersiapkannya? Dan persiapan adalah tindakan bukan penantian.
Berapa banyak pemuda hebat negeri ini yang bercita-cita membangun negerinya, tapi menuggu banyak hal seperti uang cukup, aliran dana, peretujuan proposal sampai ia kemudian tidak muda lagi, telah menunggu dan terkubur bersama idealismenya.
Menuggu pemerintahan yang lebih baik apalagi! Pertama, karena kepuasan bukan dihasilkan dari pengamatan terlebih komentar. Satisfaction adalah buah dari memadainya (satis : bahasa latin artinya cukup) action yang berarti tindakan. Kedua, tidak usah ikut-ikutan menghina sesuatu yang memang sudah hina apa adanya.
We can’t wait no more, we have to create!

WAJAH GENERASI DARI SEBUAH KANTIN


Sebuah kantin menjadi wajah generasi muda Indonesia. Pada tahun 2008, jaksa agung menggandeng karang taruna Naisonal mendirikan kantin kejujuran di ribuan SMP dan SMA seluruh Indonesia. Niatnya asli keren : para siswa di latih sesuatu sesuai dengan harganya. Tapi kantin  itu tidak ada pnjaganya. Jadi kalau siswanya mau mengambil barangnya pun, tidak ada hukuman, hanya saja yaitu tadi, tidak jujur.
Jaksa agung menggelontorkan dana sekitar Rp. 1.000.000,- setiap kantin persekolah. Jaksa agung saat itu masih di pimpin oleh Hendarman Supandji, optimis konsep kantin kejujuran ini bisa di terima dan dijalankan semua siswa sekolah. Kantin ini, kata dia, sebagai salah satu cara memperkenalkan generasi muda terhadap bahayanya praktek korupsi.
Tak perlu menunggu lama melihat hasilny. Di tulungagug, ada 10 kantin yang didirikan pada 9 desember 2008. Pada hari pertama, pemilik kantin sudah pada tekor. Banyak siswa yang mengambil barang tanpa membayar atau membayar sekedarnya. Di akhir 2008, seluruh kantin kejujuran di daerah menderita kerugian besar. Sekitar 65% modal kerja mereka lenyap tidak berbekas.
Di palangkara juga demikian. Program kantin kejujuran di tingkat SMP dan SMA di nilai kurang berhasil. Banyak kantin yang meugi bahkan nyaris gulung tikar. Dinas pendidikan palangkaraya berdalih, kerugian itu datang dari minimnya pegawasan dan peringatan sekolah pada siswanya. Sekolah diminta untuk terus mengingtkan para siswa agar membabayar barang-barang yang mereka ambil di kantin.
Di Bengkulu, kantin serupa hanya sanggup bertahan dua hari. Hari pertama ketika pluncuran program, siswa masih mau membayar sesuai harga. Begitu hari kedua, mayoritas siswa yang mengambil barang sudah enggan membayar. Malah, di salah satu sekolah, pedagang bakso nyaris merugi ketika 30 mangkok baksonya ludes, tapi tak ada yang membayar. Untungnya pihak sekolah mau menalangi bakso tesebut.
Di Bekasi, dari 617 kantin kejujuran yang berdiri 80 persen diantaranya bangkrut karena siswa terus-menerus tidak membayar. Malahan kantin kerap dijadikan sarana tukar uang. Siswa menukar uang Rp.5.000,- dengan Rp.10.000,-. Otomatis kas kantin tekor dan bolong habis-habisan.
Inikah wajah generasi muda idonesia? Remaja-remaja yang doyan mencuri? Mereka tahu aturan tapi dengan sengaja melindas kejujurannya.
Untungnya tidak semua kantin kejujuran iu bangkrut. Kisah sukses kantin kejujuran datang dari SMA 3 Semrang. Padahal kantin ini jauh dari pengawasan guru. Para siswa mau membayar sesuai harga barang, dan uang di kantin tak ada  yang berani mengambilnya. Apa resepnya? Tak ada resep jitu, menurut pihak sekolah, yang ada hanya sebisa mungkin besikap jujur. Mudah bukan? Belum

Sumber : Majalah Janna

Dari Aku untuk ANDA


Satu kesalahan yang kita buat hari ini, akan mempengaruhi keputusan kita di masa yang akan datang. Melakukan kebaikan dan memberi manfaat kepada orang lain merupakan cara terbaik untuk melupakan masa lalu dan menghadapi masa depan.
(aidil ghufran rasyid)



Ada baiknya setiap kesalahan yang kita lakukan kita tutupi dengan setiap kebaikan yang kita kerjakan.
(Aidil Ghufran Rasyid)

Berburuk sangka kepada orang lain dapat menurunkan efektivitas kinerja tim organisasi
(aidil ghufran rasyid)

Anda hanya perlu ingat masa lalu, masa sekarang dan masa depan selebihnya jangan.
(Aidil Ghufran Rasyid)

Masa lalu merupakan kenangan indah yang hanya bisa di jadikan pelajaran.
Masa sekarang merupakan aksi nyata anda untuk merangkai masa depan.
Masa depan merupakan hari yang bisa anda tentukan hari ini.
(Aidil Ghufran Rasyid)

Kemalasan yang kita lakukan hari ini melupakan investasi terburuk yang kita lakukan untuk masa depan kita.
(Aidil Ghufran Rasyid)

Aku tidak bisa meraih impian ini sendirian, sahabat terbaik merupakan jalan terbaik menuju impian tersebut.
(Aidil Ghufran Rasyid)

Cobalah untuk berpikir sejenak, maka anda akan menemukan rahasia yang luar biasa pada diri anda.
(Aidil Ghufran Rasyid)

Totalitas di dalam bekerja di awali dari niat yang ikhlas.
(Aidil Ghufran Rasyid)

Kesalahan terbesar di dalam kehidupan kita yakni ketika kita tidak tahu siapa diri kita sebenarnya.
(Aidil Ghufran Rasyid)

Ketika kita menyadari sepenuhnya, ada yang maha tangguh di dalam setiap pencapaian tujuan kita. Maka berserah diri dan bergerak merupakan rasa kesyukuran itu kita lakukan.
(Aidil Ghufran Rasyid)

Aku akan membunuh rasa pesimis yang menghujam diri ini dengan sebuah tim.
(Aidil Ghufran Rasyid)

Mereka memotivasiku ketika aku lagi pesimis, mereka meluruskanku ketika aku salah, mereka menasehatiku ketika aku marah, mereka akan mengajarkanku tentang kebaikan ketika aku berbuat keburukan. Mereka adalah sebuah tim.
(Aidil Ghufran Rasyid)

Apa yang anda tunggu lagi? Mulailah beraksi sekarang. Karena menunggu hanya akan menghasilkan sisa yang mendesak.
(Abraham Lincoln)

Saturday, 30 April 2011

PROSES INTROSPEKSI DIRI, DALAM MENCARI JATI DIRI (perjalanan 21 tahun usiaku)




SEORANG AIDIL GHUFRAN RASYID

Wahai diri, kapan engkau akan terus begini, terus mengkhianati. Kapan engkau akan kembali, kembali berserah diri. Setulus sepenuh hati.

Aku yakin, ada atau tidak aku di indonesia ini, kelak negeri ini akan maju, Kelak islam akan bercahaya di seluruh dunia. Ada satu hal yang menjadi pertanyaan saya, pertanyaan itu terus merusak pikiran dan jiwa ini. Apakah aku mau melihat kemajuan indonesia dan islam di tangan orang lain? Kenapa bukan aku? Ya, aku. Pertanyaan inilah yang memotivasi hidup saya, untuk berjuang dan berkorban sepenuhnya untuk memajukan negeriku dan agamaku.

 Awal cerita ini bermula
Pencarian jati diri seorang insan manusia dunia, yang melakukan penghambaan hanya kepada Allah Rabbil Izzati, hanya mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat Indonesia dan dunia agar keceriaan bercahaya di wajah manusia di muka bumi ini.
Sebuah perenungan seorang insan manusia, seorang inspirator biasa, seorang pencerah biasa sekaligus seorang pengharap biasa. Berharap pertemuan dengan rabbnya yang luar biasa, dengan wajah tersenyum tersipuh malu, diwajahnya terpancar cahaya kemenangan, diwajahnya terpancar jiwa ketenangan sekaligus wajah kegundahan, kegundahan yang ingin bertemu dengan rabbnya.
Aku bukanlah manusia sempurna yang Allah ciptakan di dunia ini, kekurangan menghinggap di dalam diriku. Tapi, aku bersyukur, aku adalah makhluk yang paling sempurna di bandingkan makhluk lainnya yang di ciptakan Allah, sebuah kesyukuran yang pantas di apresiasi dengan sebuah perbuatan patuh, tunduk dan taat. simbol tanda kepasrahan, tanda sebuah kecintaan, tanda sebuah pengharapan tertinggi yaitu pertemuan pada sang pencipta Allah Azza wajallah.

 Awal kelahiranku
Aidil Ghufran Rasyid, begitulah orang-orang memanggilku. Sebuah panggilan pemberi perubahan untuk Indonesia dan dunia kelak. Seorang anak melayu tulen, tiada unsur penggabungan genetika yang berbeda, silsilah keluarga keturunan melayu. Tepat 21 tahun lalu yakni 21 April 1990. jiwa ini di lahirkan di dunia ini, setelah berjanji terlebih dahulu pada sang pencipta untuk taat dan patuh kepada-NYA dan bejanji untuk saling membantu dan berbagi kepada manusia. di lahirkan dari keluarga sederhana dari pasangan Harun Ar-rasyid dan Hasnah. Aku dilahirkan di desa Kedai sianam, Kabupaten Batu bara . sekitar 6 jam perjalan dari kota medan. Desa yang indah yang takkan dapat di lupakan oleh setiap mereka yang memandang, desa yang indah yang takkan dilupakan oleh burung yang berkicau merdu di langit khatulistiwa desa kedai sianam. Ibu dan ayahku adalah seorang pekerja keras dan penuh inspirasi, setiap aktivitasnya adalah suri teladan bagi kami sekeluarga. Wajah mungil sekarang telah lahir di dunia, berbagai harapan yang tersimpan di wajah kedua orang tuaku, kelak si wajah mungil menjadi anak yang sholeh dan berguna bagi agama dan bangsa “gumam orang tuaku di pikirannya”.

Saturday, 23 April 2011

FIGHT or FLIGHT




Fight or Flight, bertarung atau menjadi seorang pecundang . merupakan implementasi dua demensi yang bertolak belakang, dua demensi yang harus di pilih oleh setiap manusia yang berpikir di muka bumi ini. Mereka yang berpikir tentang makna kehidupan, mereka cendrung akan memilih fight menjadi bagian dari hidup mereka. Menjadi seorang manusia sempurna merupakan pertarungan diri yang panjang hingga seseorang itu akhirnya dinobatkan sebagai manusia sempurna. Begitu juga jika kita ingin menjadi seorang pemimpin yang bijaksana, perlu ada pengorbanan mutlak yang kita hadapi, supaya kita menjadi pemimpin bijaksana. bertarung dan bertarung, merupakan ungkapan yang pantas kita berikan kepada seorang fighter sejati. kita perlu mengambil keputusan yang berani dengan resiko-resiko besar pula, yang akhirnya mengantarkan kita kepada kemenangan hakiki. Mereka yang berhasil melewati pertarungan dengan sempurna tanpa lelah dan terus berusaha adalah mereka para fighter sejati yang dapat kita lihat di sekitar kita.
Menjadi seorang petarung sejati tidaklah mudah, tantangan merupakan agenda yang rutin di tempuh oleh seorang fighter. Karena tujuan akhir itu manis, perlu ada sebuah kepahitan tantangan yang perlu dihadapi setiap fighter sejati. Tantangan yang dihadapi oleh seorang fighter merupakam implementasi dari kapasitas dan kualitas individu itu sendiri. Tantangan yang kita hadapi  dalah sebuah rintangan atau ujian yang sesuai dengan karakteristik kita sendiri dan kita bisa menyelesaikan tantangan itu dengan cara kita sendiri sesuai dengan kapasitas keilmuan yang kita miliki. Ada instrument kesabaran, kerja keras, serta proses penyerahan diri kepada zat yang mencipta  tantangan itu sendiri. Instrument-instrument ini merupakan salah satu syarat mutlak yang perlu kita lakukan dalam menyelesaikan tantangan-tantangan kehidupan, hingga akhirnya seorang itu layak didefinisikan seorang fighter sejati bukan seorang pecundang.
Seorang fighter akan berkata, “tantangan merupakan bagian dari kehidupanku dan sudah seyogianya tantangan itu menyenangkan untuk di selesaikan, karena  tantangan merupakan persyaratan mutlak yang perlu ku hadapi menuju tujuan akhir”. Berbeda ucapan yang di lontarkan seorang flighter tehadap dirinya, “tantangan merupakan sebuah masalah yang sangat sulit diselesaikan, masalah harus aku hindari agar tidak membuatku menderita seumur hidup”. Begitulah ucapan seorang fighter dan flighter dalam mendefinisikan sebuah objek masalah<>tantangan. Seorang fighter berhasil memprogramkan pikirannya dan diaminkan oleh tubuhnya hingga terimplementasikan lewat aksi nyata yang dapat kita lihat oleh panca indra. Kerja keras, pantang menyerah serta terus belajar merupakan implementasi konkrit yang terjadi pada seorang fighter. Berbeda dengan seorang flighter yang telah memprogramkan dirinya menjadi seorang pecundang, rasa pesimistis menghujam di dalam jiwa dan pikirannya. Implementasi dari ini semua yakni rasa malas dan tidak percaya diri merupakan agenda rutinitas seorang flighter.
Fight or Flight merupakan sebuah pilihan yang perlu kita pilih, bukan sebuah pilihan yang terlahir dengan sendirinya. fight or flight adalah sebuah pilihan yang kita di tuntut untuk memilih, pilihan yang kita pilih merupakan jiwa dan hati kita sebenarnya. Karena jiwa dan hati ini adalah dua demensi yang berbeda menjadi satu dalam pergerakan tubuh manusia. Hati yang bersih akan menghasilkan kekuatan yang berani untuk bertarung. Karena hati adalah milik sifat tuhanmu.
FIGHT or FLIGHT
Tulisan seorang aidil ghufran rasyid

Bismillah

Awali setiap aktivitas dengan bismillah, karena anda telah memulai sesuatu ikut menyertakan Allah di dalamnya. mustahil seorang inspirator menjadi malas dalam hidupnya, karena ia telah menjadikan seluruh aktivitasnya karena Allah.
AKU HANYA INSAN BIASA YANG INGIN MENJADI INSAN YANG SEMPURNA, KARENA AKU ADALAH INSAN YANG DI TAKDIRKAN UNTUK INDONESIA

Ini bukan sebuah catatan, Tapi sebuah Impian Aksi

Catatan indah tentang negeri yang kaya raya, bagaikan zamrud khatulistiwa di surga dunia. sungguh mengriskan banyak mereka yang tidak dapat menikmati hasil dari negerinya sendiri. ini bukan sebuah catatan, Tapi ini adalah sebuah impian indah tentang indonesia, negeri para dewa. negeri para malaikat yang berkeliling mengitari indahnya negeri ini. siapapun yang berkunjung, maka mereka akan mengatakan tentang negeri ini, adalah negeri saya kedua.
bangkit atau hancur. bukan hanya sekedar catatan tapi sebuah aksi nyata dari ciptaan anak bangsa. sudah terlalu lama negeri ini tertidur, sudah terlalu lama negeri ini bermimpi. saatnya negeri ini beraksi.

INDONESIA IS COUNTRY OF ACTION NOT COUNTRY OF IDEA

Video Saya