Saturday 30 April 2011

PROSES INTROSPEKSI DIRI, DALAM MENCARI JATI DIRI (perjalanan 21 tahun usiaku)




SEORANG AIDIL GHUFRAN RASYID

Wahai diri, kapan engkau akan terus begini, terus mengkhianati. Kapan engkau akan kembali, kembali berserah diri. Setulus sepenuh hati.

Aku yakin, ada atau tidak aku di indonesia ini, kelak negeri ini akan maju, Kelak islam akan bercahaya di seluruh dunia. Ada satu hal yang menjadi pertanyaan saya, pertanyaan itu terus merusak pikiran dan jiwa ini. Apakah aku mau melihat kemajuan indonesia dan islam di tangan orang lain? Kenapa bukan aku? Ya, aku. Pertanyaan inilah yang memotivasi hidup saya, untuk berjuang dan berkorban sepenuhnya untuk memajukan negeriku dan agamaku.

 Awal cerita ini bermula
Pencarian jati diri seorang insan manusia dunia, yang melakukan penghambaan hanya kepada Allah Rabbil Izzati, hanya mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat Indonesia dan dunia agar keceriaan bercahaya di wajah manusia di muka bumi ini.
Sebuah perenungan seorang insan manusia, seorang inspirator biasa, seorang pencerah biasa sekaligus seorang pengharap biasa. Berharap pertemuan dengan rabbnya yang luar biasa, dengan wajah tersenyum tersipuh malu, diwajahnya terpancar cahaya kemenangan, diwajahnya terpancar jiwa ketenangan sekaligus wajah kegundahan, kegundahan yang ingin bertemu dengan rabbnya.
Aku bukanlah manusia sempurna yang Allah ciptakan di dunia ini, kekurangan menghinggap di dalam diriku. Tapi, aku bersyukur, aku adalah makhluk yang paling sempurna di bandingkan makhluk lainnya yang di ciptakan Allah, sebuah kesyukuran yang pantas di apresiasi dengan sebuah perbuatan patuh, tunduk dan taat. simbol tanda kepasrahan, tanda sebuah kecintaan, tanda sebuah pengharapan tertinggi yaitu pertemuan pada sang pencipta Allah Azza wajallah.

 Awal kelahiranku
Aidil Ghufran Rasyid, begitulah orang-orang memanggilku. Sebuah panggilan pemberi perubahan untuk Indonesia dan dunia kelak. Seorang anak melayu tulen, tiada unsur penggabungan genetika yang berbeda, silsilah keluarga keturunan melayu. Tepat 21 tahun lalu yakni 21 April 1990. jiwa ini di lahirkan di dunia ini, setelah berjanji terlebih dahulu pada sang pencipta untuk taat dan patuh kepada-NYA dan bejanji untuk saling membantu dan berbagi kepada manusia. di lahirkan dari keluarga sederhana dari pasangan Harun Ar-rasyid dan Hasnah. Aku dilahirkan di desa Kedai sianam, Kabupaten Batu bara . sekitar 6 jam perjalan dari kota medan. Desa yang indah yang takkan dapat di lupakan oleh setiap mereka yang memandang, desa yang indah yang takkan dilupakan oleh burung yang berkicau merdu di langit khatulistiwa desa kedai sianam. Ibu dan ayahku adalah seorang pekerja keras dan penuh inspirasi, setiap aktivitasnya adalah suri teladan bagi kami sekeluarga. Wajah mungil sekarang telah lahir di dunia, berbagai harapan yang tersimpan di wajah kedua orang tuaku, kelak si wajah mungil menjadi anak yang sholeh dan berguna bagi agama dan bangsa “gumam orang tuaku di pikirannya”.

Saturday 23 April 2011

FIGHT or FLIGHT




Fight or Flight, bertarung atau menjadi seorang pecundang . merupakan implementasi dua demensi yang bertolak belakang, dua demensi yang harus di pilih oleh setiap manusia yang berpikir di muka bumi ini. Mereka yang berpikir tentang makna kehidupan, mereka cendrung akan memilih fight menjadi bagian dari hidup mereka. Menjadi seorang manusia sempurna merupakan pertarungan diri yang panjang hingga seseorang itu akhirnya dinobatkan sebagai manusia sempurna. Begitu juga jika kita ingin menjadi seorang pemimpin yang bijaksana, perlu ada pengorbanan mutlak yang kita hadapi, supaya kita menjadi pemimpin bijaksana. bertarung dan bertarung, merupakan ungkapan yang pantas kita berikan kepada seorang fighter sejati. kita perlu mengambil keputusan yang berani dengan resiko-resiko besar pula, yang akhirnya mengantarkan kita kepada kemenangan hakiki. Mereka yang berhasil melewati pertarungan dengan sempurna tanpa lelah dan terus berusaha adalah mereka para fighter sejati yang dapat kita lihat di sekitar kita.
Menjadi seorang petarung sejati tidaklah mudah, tantangan merupakan agenda yang rutin di tempuh oleh seorang fighter. Karena tujuan akhir itu manis, perlu ada sebuah kepahitan tantangan yang perlu dihadapi setiap fighter sejati. Tantangan yang dihadapi oleh seorang fighter merupakam implementasi dari kapasitas dan kualitas individu itu sendiri. Tantangan yang kita hadapi  dalah sebuah rintangan atau ujian yang sesuai dengan karakteristik kita sendiri dan kita bisa menyelesaikan tantangan itu dengan cara kita sendiri sesuai dengan kapasitas keilmuan yang kita miliki. Ada instrument kesabaran, kerja keras, serta proses penyerahan diri kepada zat yang mencipta  tantangan itu sendiri. Instrument-instrument ini merupakan salah satu syarat mutlak yang perlu kita lakukan dalam menyelesaikan tantangan-tantangan kehidupan, hingga akhirnya seorang itu layak didefinisikan seorang fighter sejati bukan seorang pecundang.
Seorang fighter akan berkata, “tantangan merupakan bagian dari kehidupanku dan sudah seyogianya tantangan itu menyenangkan untuk di selesaikan, karena  tantangan merupakan persyaratan mutlak yang perlu ku hadapi menuju tujuan akhir”. Berbeda ucapan yang di lontarkan seorang flighter tehadap dirinya, “tantangan merupakan sebuah masalah yang sangat sulit diselesaikan, masalah harus aku hindari agar tidak membuatku menderita seumur hidup”. Begitulah ucapan seorang fighter dan flighter dalam mendefinisikan sebuah objek masalah<>tantangan. Seorang fighter berhasil memprogramkan pikirannya dan diaminkan oleh tubuhnya hingga terimplementasikan lewat aksi nyata yang dapat kita lihat oleh panca indra. Kerja keras, pantang menyerah serta terus belajar merupakan implementasi konkrit yang terjadi pada seorang fighter. Berbeda dengan seorang flighter yang telah memprogramkan dirinya menjadi seorang pecundang, rasa pesimistis menghujam di dalam jiwa dan pikirannya. Implementasi dari ini semua yakni rasa malas dan tidak percaya diri merupakan agenda rutinitas seorang flighter.
Fight or Flight merupakan sebuah pilihan yang perlu kita pilih, bukan sebuah pilihan yang terlahir dengan sendirinya. fight or flight adalah sebuah pilihan yang kita di tuntut untuk memilih, pilihan yang kita pilih merupakan jiwa dan hati kita sebenarnya. Karena jiwa dan hati ini adalah dua demensi yang berbeda menjadi satu dalam pergerakan tubuh manusia. Hati yang bersih akan menghasilkan kekuatan yang berani untuk bertarung. Karena hati adalah milik sifat tuhanmu.
FIGHT or FLIGHT
Tulisan seorang aidil ghufran rasyid

TEORI KESEIMBANGAN




Mungkin kita semua tahu apa itu arti dari keseimbangan, ada yang berkata tidak miring sebelah, rata tanpa ada yang menonjol. Seimbang di lihat dari konteks berbeda, tidak memihak kepada seseorang, di beri uang saku yang sama dengan kakak oleh mama dan pengertian serta contoh keseimbangan lannya. Saya sependapat pengertian keseimbangan menurut anda semua. Tapi, teori keseimbangan yang akan di bahas di sini yaitu keseimbangan yang hakiki. Sebuah keseimbangan yang perlu kita sadari dalam menerapkannya dalam semua lini aspek kehidupan manusia.
Di dalam dunia ekonomi mikro, keseimbangan di kenal dengan istilah Ekuilibrium yakni keseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam roda ekonomi. Kualitas ekonomi suatu Negara baik atau buruk dapat kita lihat dari keseimbangan permintaan dan penawaran sutu barang atau jasa. Tingginya permintaan suatu barang tanpa diikuti dengan penawaran maka akan terjadi ketimpangan ekonomi. Begitu juga sebaliknya, jika penawaran lebih tinggi di bandingkan permintaan. Permintaan dan penawaran harus berbentuk linear, agar terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Maka unsur Ekuilibrium di dalam praktik ekonomi merupakan indicator baiknya perekonomian suatu Negara.
Di dalam tatanan bahasa, keseimbangan dapat kita lihat pada kata sebab dan akibat. Sebab dan akibat adalah kata yang saling melingkar dan terikat. Terdapat unsur keseimbangan di dalam kata sebab-akibat,jika di hilangkan kata sebab maka tidak akan terjadi sebuah akibat begitu pula sebaliknya. Jika kita melakukan sebuah aktivitas (sebab) sudah seyogianya kita mendapatkan hasil (akibat). Terdapat unsure keseimbangan yang padu dan tak dapat di pisahkan. Sebab-akibat merupakan interpretasi dari rangkaian kalimat yang berubah menjadi kata-kata. Kalimat yang di susun merupakan kalimat yang tercermin dalam diri kita sendiri. Sebagai contoh, budi rajin belajar maka ia naik kelas, adik malas makan maka ia sering sakit. Ini merupakan sedikit contoh interpretasi dari sebab akibat yang berasal dari diri kita yang kita eksekusi di dalam aktivitas sehari-hari. Jadi jelas bahwa keseimbangan juga terdapat d dalam tatanan bahasa yang takkan dapat di pisahkan.
Begitu pula di dalam tatanan kepatuhan beragama. Di dalam islam kita sering mendengar istilah sunnahtullah yakni kejadian yang seharusnya terjadi. Sunnahtullah di dalam konteks kata di jawentahkan dalam pasangan kata malam-siang, pria-laki, keras-lembut, air-api, baik-jahat, dan seterusnya. Dari contoh kalimat tersebut kita mengetahui keseimbangan yang konkrit, keseimbagan ini tidak dapat di ubah atau dig anti pasangannya. Dalam kata lain, keseimbangan itu harus di tempatkan pada tempatnya, jika keseimbangan (baca : Sunnahtullah) tidak terjadi, maka tidak akan terjadi dinamisasi di dalam aktivitas kehidupan manusia. Grand Design diciptakannya sunnahtullah di setiap sendi kehidupan yakni untuk menunjukkan kekuasaan sang maha pencipta yang hakiki. Dan menunjukkan pula kepada kita bahwa ada zat yang maha sempurna yang telah mengatur ini semua. Sesungguhnya kita adalah makhluk lemah di hadapan pencipta, dari sini juga kita melihat adanya keseimbangan komprehensip antara kita (yang di cipta) dengan zat maha pencipta.
Adalah sudah sepantasnya kita sebagai makhluk yang di cipta melakukan keseimbangan dengan makhluk ciptaan sang maha penciptang yang lainnya. Demi terwujudnya keadilan dalam tatanan semua aspek tatanan kehidupan.
Tulisan seorang aidil ghufran rasyid


Tuesday 5 April 2011

SURAT TERBUKA UNTUK REKTORKU UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG (sekarng dan yang akan datang)

Namaku Aidil Ghufran Rasyid. Aku lebih suka di panggil I’M 2053, karena aku adalah pujangga khatulistiwa indonesia, yang mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan  indonesia. Tapi, itu hanya nama motivasiku, ketika aku futur aku selalu menyemangati diriku dengan ungkapan ini. Upaya untuk menstigma diri menuju kapasitas dan kualitas diri yang rabbani.
Aku hanyalah mahasiswa biasa, dari jurusan manajemen. Memiliki hasrat yang kuat untuk memajukan kampusku tercinta, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati bandung (UIN SGD bdg), aku hanya ingin menuliskan kegundahan yang menyelimuti hati ini agar mereka tahu, betapa rindunya jiwa ini melihat kampus ini menjadi kampus terbaik. Maju melebihi masifitas peradaban dunia ketiga.
Rektorku, Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir M.si yang saya hormati, anda adalah orang tua kami di kala kami menuntut ilmu, anda adalah pelita kami di kala pikiran ini hampa, anda adalah suri teladan kami di kala kami mebutuhkan ilmuwan muslim sejati. Tapi, sampai detik ini, aku belum mendapatkan hal tersebut. Cinta ini membuncah ingin memecahkan teriakan kemajuan. Diri ini ingin berbuat untuk kampusku. Tapi, sekali lagi yang ingin aku tekankan. Sinyal itu belum bisa anda baca. Mungkin  bukan aku seorang diri yang berpikir seperti ini, tapi juga sahabat mahasiswa lainnya.
Ada beberapa yang ingin aku sampaikan melalui tulisan ini, yang selama ini menjadi tumor di dalam pikiranku, aku ingin memulai dari :

1.      Birokrasi
   Diakui atau tidak salah satu penghambat kemajuan kampusku adalah adanya paham primitif di dalam pengelolaan birokrasi kampus. Primitif????? Ya, aku menyebutnya dengan kata primitif (ketidakprofesionalan, manual dalam birokrasi, telat dalam melayani mahasiswa, para pegawai yang telat hadir, hingga isu nepotisme didalam pemilihan pegawai birokrasi) hingga berimbas pada rapuhnya internal birokrasi kampus.


2.      Kreativitas rektorat yang pudar
Ada baiknya jika kita bisa menempatkan suatu pada tempatnya, di zaman modern sekarang ini, berbeda 360 derajat di bandingkan dua puluh, sepuluh hingga setahun yang lalu, informasi tekhnologi, teori kepemimpinan, teknologi hingga akselerasi perkembangan teori manajemen berkembang begitu pesat, bagai cendawan yang merayap di musim hujan. Apa yang kita rasakan hari ini merupakan rangkaian penyempurnaan ilmu pengetahuan sebelumnya, artinya setiap ilmu yang berkembang saat ini adalah dedikasi ilmuwan di masa lalu dalam mewujudkan teori-teori baru di dalam ilmu pengetahuan untuk masa depan manusia yang lebih sempurna. Ada unsur kesadaran akan memperbaiki diri dan peradaban oleh manusia itu sendiri, walaupun ia tidak merasakan apa yang kita rasakan sekarang.
Rasa terima kasih kita terhadap ilmuwan masa lalu bisa kita tuangkan dalam setiap aktivitas kita yang tercermin adanya perubahan diri dan mengembangkan teori yang sudah berkembang bahkan menciptakan teori baru untuk kemaslahatan masyarakat banyak. hal inilah yang belum dapat di baca oleh rektorku, aku menyebutnya “kreativitas rektorat yang pudar”. Bagaimana tidak, rektorat yang aku cintai sangat jarang jalan-jalan keliling kampus, melihat keadaan sekitar kampus, jarang menyapa mahasiswanya dan lain sebagainya, sehingga tidak ada teori manajemen yang baru yang sesuai dengan keadaan kultur kampus. Kalau seandainya rektorku berjalan mengelilingi kampus, maka ia akan mendapatkan realita yang sebenarnya, betapa hancurnya tata kelola kampus yang ia pimpin. Sampah-sampah berserakan, keamanan kampus kurang terjaga, lagi adzan jumat masih ada juga mahasiswa (laki-laki) yang berkeliaran. Kreativitas rektorku yang pudar yang membuat peraturan yang di sepakati menjadi tidak efektif. Teori atau manajemen yang tepat untuk mengembangkan kampus yaitu teori yang didapat berdasarkan objektifitas konkrit di lapangan yang sesuai dengan kultur masyrakat itu sendiri, bukan teori yang keluar dari emosi.
Ini merupakan kegundahan hati yang ingin aku sampaikan, mungkin masih banyak sahabat mahasiswa yang memiliki kegundahan hati melebihi gundahnya hati ini.


3.      Tekhnologi Informasi
-          Administrasi
Masih memegang manualisme dalam aktivitas administrasi merupakan salah satu aspek koreksi yang perlu di benahi agar menjadi kampus terbaik.
-          Jejaringan Sosial
Dewasa ini, apapun profesinya mulai dari pegawai, menejer, director, pedagang, dosen, pelajar, mahasiswa bahkan pengangguran jejaringan social menjadi salah satu gaya hidup tren abad ini. Rata-rata mereka para pengguna jejaringan social bertujuan silaturahim, diskusi, mencari teman, mencari jodoh hingga penipuan (sisi negative yang tidak perlu di ikuti), masih banyak lagi manfaat dari jejaringan social. Tapi, alangkah naifnya kampus sebesar UIN SGD bandung belum memiliki jejaringan social yang resmi di kelola oleh pihak kampus (kalau adapun, tidak pernah dipublikasikan dan sangat jarang mempublikasikan informasi seputar akedemik kampus kepada mahasiswa). Padahal jejaringan social merupakan media yang aplikatif untuk menyampaikan informasi-informasi seputar kampus, peraturan, hingga gagasan-gagasan baru. Tapi, kenyataannya UIN SGD bandung belum memiliki jejaringan social.
-          Website
Sungguh mengriskan, kampus negeri islam sekaliber UIN SGD bandung tidak cakap dalam pengelolaan website resmi kampus, ketika mau di kunjungi dari hari kehari bahkan dari beberapa tahun sebelumnya tampilannya begitu-begitu aja, masih  banyak laman yang belum terisi alias kosong. Padahal, website merupakan media komunikasi informasi yang vital bagi mahasiswa untuk mengetahui perkembangan kampus UIN SGD bandung, mulai dari akademik, peraturan, beasiswa, kegiatan mahasiswa, hingga informasi penting lainnya. Tapi kenyataan sebenarnya, website resmi UIN SGD bandung jauh dari kata layak. Coba deh visit : www.uinsgd.ac.id


4.      Ikatan Alumni
Alumni merupakan representative  dari kualitas suatu kampus dalam mendidik anak didiknya, apakah setelah lulus Alumni kampus tersebut berguna bagi masyarakat luas atau tidak. Jika berguna luas bagi masyarakat dapat di definisikan bahwa kampus tersebut berhasil mencetak sumber daya manusia yang mumpuni, bisa di artikan juga kampus tersebut memiliki kualitas sumber daya manusia (dosen, pegawai, pimpinan hingga seorang cleaning service) yang handal. Sehinga berhasil mencetak alumni hebat sekaligus memperkenalkan almamter kampus tersebut ke masyarakat luas.
Alumni suatu kampus berperan penting dalam memajukan almamater kampusnya, berbagi pengalaman dengan adik-adiknya yang masih menuntut ilmu dan memberikan gagasan penting untuk memajukan kampus bersama-sama.
Hal inilah yang belum bisa di baca oleh pihak rektorat, pemberdayaan alumni secara komprehensif. Katanya sih ada ikatan alumni UIN SGD bandung. Tapi, hingga saat ini saya belum pernah melihat kegiatan atau kumpulan alumni. Organisasi alumni UIN SGD bandung dikampusku hanyalah sebatas formalitas  pengisi kekosongan. Ketika di bentuk tidak memiliki niat yang tulus, hingga akhirnya organisasi alumni tidak terdengar taringnya oleh masyarakat luas. Jangankan masyarakat luas, mahasiswanya sendiri mungkin tidak pada tahu. Kalau seandainya pihak rektorat tahu, betapa urgennya organisasi alumni dalam pencitraan nama baik kampus menuju kampus terbaik!!!!


5.      Pengajar
Dahulu, sewaktu aku masih duduk di sekolah menengah atas, guruku pernah berkata “tugas seorang guru adalah menyampaikan ilmu yang ada di buku, sedangkan tugas seorang dosen adalah mengembangkan ilmu pengetahuan dengan teori-teori yang sudah ada berdasarkan proses pemikirannya” karena waktu itu aku masih lucu, jadi hal itu tidak terlalu aku pikirkan, akan tetapi ketika aku duduk di bangku kuliah aku memikirkan lagi apa yang pernah di sampaikan oleh guruku tadi, “ternyata benar juga” ungkapku.
Satu pelajaran dalam petikan kalimat di atas yang bisa kita simpulkan, hampir 90% dosen yang pernah mengajariku, mereka hanya terpaku pada teori yang ada di buku, tanpa adanya inovasi baru dari sang dosen. Ketidakcakapan dalam mengajar juga merupakan kekurangan yang perlu dibenahi kalau ingin melihat kampus UIN SGD bandung meraih cita-citanya. Seorang dosen sudah sepantasnya memposisikan dirinya sebagai uswatun hasanah bagi anak-anak didiknya. Seorang pemberi contoh teladan yang baik dalam segala aspek. Sungguh naïf seorang dosen menyampaikan kalimat kesehatan dan kebersihan akan tetapi dirinya tidak pernah memiliki prilaku hidup sehat dan bersih.
Sudah saatnya seorang dosen membuat inovasi baru di dalam menyampaikan materi mata kuliahnya. Mengutip ucapan Rhenald kasali “ aku memulai sesuatu itu dari perubahan”. Harus ada perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu menuju perubahan terbaik.


6.      Fasilitas
Sarana dan prasarana penunjang kecakapan berpikir setiap insan mahaiswa yang ada di seluruh dunia merupakan kewajiban rektorat memenuhi persyaratan itu semua, hal ini di maksudkan untuk menunjang kemampuan maksimal berpikir setiap mahasiswa, feedback-nya pihak kampus akan melahirkan para generasi-generasi terbaik intelektul sejati kombinasi teoritis dan praktik.
Bukan rahasia umum lagi, kampus UIN SGD bandung memiliki fasilitas penunjang pelajaran yang minim. Saran dan prasarana mahasiswa, infrastruktur kampus, hingga kebersihan MCK yang bisa di katakana jauh dari kata layak
Harus ada proses penemuan paradigma baru, stigma yang lama sudah tidak di mungkinkan diterapakan dalam pembangunan sarana dan prasaran kampus.


7.      Mahasiswa
Wahyu memandu ilmu merupakan impian terbesar kampus ini. Integrasi pemikiran spritulitas dalam setiap bidang ilmu. Ada baiknya hal ini bukan hanya sebatas slogan ambisius tapi realitas aksi.UIN SGD bandung memiliki mahasiswa yang memiliki latar belakang berbeda-beda, ada sebaiknya inisiatif imajinatif dari pihak rektorat mengelola SDM yang luar biasa ini menjadi pioner-pioner wahyu memandu ilmu generasi mendatang. Harus ada kesadaran tinggi dari dua golongan ini. Golongan pertama, seorang rektorat pemimpin dunia mini kampus UIN SGD bandung beserta stake Holder lainnya berupaya untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas diri untuk memunculkan ide-ide inovatif inspiratif. Sedangkan golongan kedua yaitu mahasiswa itu sendiri, sudah selayaknya setiap mahasiswa menjalankan tugasnya sebagai penerus generasi bangsa, belajar serta meningkatkan kualitas diri merupakan tugas pokok mahasiswa tersebut, seorang mahasiswa bisa memulai dari hal terkecil dan sekarang juga.


8.      Pembangunan Kampus
Adanya perubahan fisik dan non-fisik menjadi lebih baik, menandakan adanya peningkatan dari waktu ke waktu. Komitmen setiap insan manusia kepada Allah aza wajalla ketika penciptaan dirinya. Sudah sepantasnya setiap insan manusia di muka bumi untuk terus menerus meningkatkan kapasitas kualitas dirinya dan hal ini tercermin semakin dekat seorang insan kepada sang pencipta, ia berguna bagi masyarakat luas dan setiap aktivitasnya adalah inspirasi bagi orang banyak, singkat kata seorang tersebut adalah manusia sempurna yang banyak di dambakan seorang ibu terhadap anak-anaknya.
Aku setuju kampusku di rekonstruksi dan renovasi, aku juga siap di pindahkan di mana dan kapan saja, aku yakin ini adalah terbaik buat aku, kami dan masa depan kampusku. Tapi, ada beberapa hal yang mumbuat diri ini terus menggerutu terhadap janji yang di publikasikan (lisan dan tertulis) oleh pihak rektorat, yaitu tentang sebuah janji. bagaimana tidak bukan rahasia umum lagi, seluruh mahasiswa kecewa atas rekonstruksi dan renovasi terhadap kampusnya. Pihak rektorat mempublikasikan akan di robohkan dan di renovasi bangunan ini…ini…ini dan ini pada tanggal sekian bulan sekian tahun sekian. Hasilnya????? Mahasiswa semua bisa melihat janji lisan dan tertulis yang tak pernah benar, membuat kami semua resah. Pihak rektorat juga mempublikasikan bahwa per 1 maret 2011 pembangunan besar-besaran akan di mulai, satupun mahasiswa tidak ada lagi di dalam area kampus. Hasilnya sampai sekarang 05 A pril 2011 pembangunan tidak ada, mahasiswa bolak—balik di area kampus. Aneh!!!Kurangnya sosialisasi yang di berikan pihak rektorat kepada mahasiswa merupakan malapetaka kegundahan hati seluruh mahsiswa. Tidak professional merupakan kata kunci yang tepat untuk ini semua.  

 Kesimpulan
Aku adalah mahasiswa biasa yang ingin menjadi sempurna, integrasi antara teoritis  dan praktik sehingga ilmu yang kita sampaikan bermanfaat bagi masyarakat luas merupakan salah satu factor manusia itu di sebut sempurna. Seorang Aidil Ghufran Rasyid sudah memulainya dengan tulisan ini. Aku menulis ini semua, bukan berarti aku benci terhadap kepemimipinan pimpinanku, melainkan rasa cintaku yang mendalam terhadap kemajuan kampusku, menjadi kampus wahyu memandu ilmu. Delapan point kegundahan hati seorang insan di atas merupakan representative nyata di lapangan yang aku ketahui berdasarkan pantauan selama aku kuliah di kampus ini. Aku ingin kampusku menjadi yang terbaik, lebih baik dari sebuah masifitas peradaban dunia ketiga.
Ini hanya coretan kegundahan hati dari seorang pujangga khatulistiwa Indonesia, yang mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan Indonesia. Aku memulainya dari peningkatan kapasitas dan kualitas diri hingga akhirnya mempengaruhi masyrakat luas. Membuka hati mereka yang terikat belenggu-belenggu khayalan, dan bersama membangun kampus wahyu memandu ilmu menuju Indonesia maju.




Bandung, 05 April 2011
AKU MENCINTAI KAMPUSKU

Aidil Ghufran Rasyid for
Indonesia maju 2053
www.indonesiamaju2053.blogspot.com

Friday 1 April 2011

Inilah Aku sebenarnya

 Pengakuan diri seorang perindu kemenangan.

Saat terindah dalam hidupku
Andai aku tahu
Siapa diriku

Saat terindah dalam hidupku
andai aku tahu
Hendak kemana aku

Saat terindah dalam hidupku
Andai aku tahu
what should i do

Saat terindah dalam hidupku
Andai aku tahu
Siapa tuhanku

Sekarang aku bingung, sekarang aku termotivasi, sekarang aku jauh dengan Allah, sekarang, aku sangat dekat dengan Allah. sekarang aku menuliskan impian aksi yang takkan pernah pudar, tulisan sang pujangga yang takkan pernah dilupakan.
Sekarang aku mendekat, sekarang aku menjauh. hidupku tidak pernah pasti, terkadang kebingungan menghujam dalam hidupku tanpa henti, aku ingin lari, Tapi........... aku takkan mungkin lari, lari bagiku adalah mati, mati takkan pernah bisa berbuat apa-apa lagi. sekarang aku bertempur untuk ketidakpastian hidupku.

wahai diri, berapa lama lagi.
Kau terus begini, terus mengkhianati.
Kapankah hati, engkaukan kembali.
Berserah diri, setulus, sepenuh hati.

karena aku adalah insan biasa.
Aidil Ghufran Rasyid for
Indonesia Maju 2053

Bismillah

Awali setiap aktivitas dengan bismillah, karena anda telah memulai sesuatu ikut menyertakan Allah di dalamnya. mustahil seorang inspirator menjadi malas dalam hidupnya, karena ia telah menjadikan seluruh aktivitasnya karena Allah.
AKU HANYA INSAN BIASA YANG INGIN MENJADI INSAN YANG SEMPURNA, KARENA AKU ADALAH INSAN YANG DI TAKDIRKAN UNTUK INDONESIA

Ini bukan sebuah catatan, Tapi sebuah Impian Aksi

Catatan indah tentang negeri yang kaya raya, bagaikan zamrud khatulistiwa di surga dunia. sungguh mengriskan banyak mereka yang tidak dapat menikmati hasil dari negerinya sendiri. ini bukan sebuah catatan, Tapi ini adalah sebuah impian indah tentang indonesia, negeri para dewa. negeri para malaikat yang berkeliling mengitari indahnya negeri ini. siapapun yang berkunjung, maka mereka akan mengatakan tentang negeri ini, adalah negeri saya kedua.
bangkit atau hancur. bukan hanya sekedar catatan tapi sebuah aksi nyata dari ciptaan anak bangsa. sudah terlalu lama negeri ini tertidur, sudah terlalu lama negeri ini bermimpi. saatnya negeri ini beraksi.

INDONESIA IS COUNTRY OF ACTION NOT COUNTRY OF IDEA

Video Saya