Pengakuan diri seorang perindu kemenangan.
Saat terindah dalam hidupku
Andai aku tahu
Siapa diriku
Saat terindah dalam hidupku
andai aku tahu
Hendak kemana aku
Saat terindah dalam hidupku
andai aku tahu
Hendak kemana aku
Saat terindah dalam hidupku
Andai aku tahu
what should i do
Saat terindah dalam hidupku
Andai aku tahu
Siapa tuhanku
Sekarang aku bingung, sekarang aku termotivasi, sekarang aku jauh dengan Allah, sekarang, aku sangat dekat dengan Allah. sekarang aku menuliskan impian aksi yang takkan pernah pudar, tulisan sang pujangga yang takkan pernah dilupakan.
Sekarang aku mendekat, sekarang aku menjauh. hidupku tidak pernah pasti, terkadang kebingungan menghujam dalam hidupku tanpa henti, aku ingin lari, Tapi........... aku takkan mungkin lari, lari bagiku adalah mati, mati takkan pernah bisa berbuat apa-apa lagi. sekarang aku bertempur untuk ketidakpastian hidupku.
wahai diri, berapa lama lagi.
Kau terus begini, terus mengkhianati.
Kapankah hati, engkaukan kembali.
Berserah diri, setulus, sepenuh hati.
Kau terus begini, terus mengkhianati.
Kapankah hati, engkaukan kembali.
Berserah diri, setulus, sepenuh hati.
karena aku adalah insan biasa.
Aidil Ghufran Rasyid for
Indonesia Maju 2053
No comments:
Post a Comment